PROFIL

Rumah tahanan negara  kelas IIB Sawahlunto merupakan salah satu unit pelaksana teknis pada jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia. Keberadaan lembaga ini tidak dapat dipisahkan dari sistem peradilan pidana.
Terletak di jantung kota sawahlunto, tepatnya dijalan soekarno hatta nomor 9 kecamatan saringan kota sawahlunto,  sekitar lebih kurang  90 km dari kota padang, sumatera barat.
Dibangun pada tahun 1916, Bangunan ini dulunya merupakan penjara peninggalan belanda. Tempat orang dihukum pada zaman penjajahan. Sejak tahun 1995 bangunan ini kemudian direnovasi, seiring dengan perubahan sistem penjara menjadi sistem pemasyarakatan. Sekarang telah menjadi tempat pembinaan bagi orang-orang yang melanggar hukum khususnya di wilayah sawahlunto.
Dengan luas tanah 2438 m persegi,  seluas  1500 m persegi adalah luas bangunanya. Rutan sawahlunto memiliki sekitar 10 ruangan bagi para pegawai rutan. Diantaranya, 1 ruang untuk ka rutan, 1 ruagan untuk ka KPR, 1 ruangan untuk kepegawaian, 1 ruangan untuk pelayanan tahanan, 1 ruangan portir, 1 ruangan koperasi, 1 ruangan klinik, 1 ruangan kunjungan, 1 ruangan pos bapas,  dan 1 ruangan bendahara. Dimana masing-masing ruang terdapat dalam satu gedung utama yang bertingkat dua. sedangkan pos jaga 1 berpisah,  berada di bagian dalam blok hunian.
Dari luas bangunan tersebut , Rutan kelas IIb sawahlunto memiliki 2 blok hunian. Blok 1 diperuntukan satu buah kamar untuk tahanan wanita, dan 3 buah ruang trapsel untuk tahanan laki-laki yang baru masuk. Sedangkan blok 2 Terdiri dari 7 buah kamar diantaranya 1 buah kamar bebas untuk tamping dan 6 buah kamar untuk tahanan dan narapidana. rutan ini berkapasitas 65 orang.
 Dibagian belakang kamar narapidana ataupun tahanan tersebut , ada sebidang tanah yang mana ada suatu keinginan dari pihak rutan untuk menghasilkan tanaman cabe unggul. Kemudian disisipkan dengan kebaradaan kolam untuk pemeliharaan ikan mujair. Ada 2 harapan,  pertama,  rutan bisa menghasilan sesuatu yang bermanfaat.  kedua , agar supaya ketika warga binaan telah selesai menjalankan masa hukumanya dan dikembalikan kepada keluarga dan masyarakat, maka warga binaan tersebut bisa memiliki keahlian dan ilmu yang bermanfaat dan bisa digunakan dalam kehidupanya.

 Berada di bagian paling ujung kanan dari bangunan, terdapat satu buah ruang untuk bimbingan bekerja atau bimja bagi warga binaan. Disini ada berbagai macam pelatihan yang diberikan oleh pihak rutan, misalnya pelatihan membuat batako, dan pelatihan kayu untuk membuat perabotan rumah tangga seperti lemari dan pintu.
Bersebelahan dengan bimja, ada satu ruang aula yang cukup besar. Biasanya aula ini dipergunakan untuk mengadakan upacara pemberian remisi 17 agustus, mengadakan rapat anggota tahunan, serta kegiatan olah raga seperti senam dan tenis meja. Sementara dapur berada di bagian belakang aula rutan.

Sebagai warga negara indonesia yang berlandaskan pancasila dan menjunjung tinggi HAM, dan nilai moral dan keagamaan, rutan sawahlunto menyediakan tempat ibadah. Di mushala At taubah inilah warga binaan diarahkan dan membina kerohanianya untuk menjadi insan yang mulia, mengarahkan mereka pada  jalan yang benar dan diredoi oleh tuhan yag maha esa. 

Komentar

Posting Komentar