Efektifitas Buku Jurnal Harian Dalam Pembinaan Kepegawaian.

Sawahlunto, 26 Januari 2019

Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) adalah database yang menyediakan segala informasi tentang kepegawaian. Di dalamnya terdapat laporan Kinerja pegawai yaitu Jurnal Harian. Tak bisa dipungkiri dizaman yang serba digital ini maka menulis laporan pun dilakukan secara online. Dengan menggunakan  Jurnal Harian pada aplikasi SIMPEG,  laporan kinerja pegawai tersampaikan mudah dan cepat.

Namun terkadang KITA sadari bahwa sebagian pegawai membuat laporan tidak sesuai dengan kenyataanya.  Agar laporan terlihat bagus maka dalam penulisannya pun terkadang tidak aktual/faktual.

Targetnya pun terkadang kabur. Ditetapkan dalam jumlah tertentu, padahal kenyataan di lapangan tak seperti itu. Di saat yang bersamaan kita bisa mengerjakan beberapa tugas sekaligus, namun dalam penulisannya, bisa di tulis di jam-jam yg berbeda.
Menulis kegiatannya pun bisa dilakukan dengan cara copy paste dari kegiatan di hari sebelumnya, pekerjaan di bidang masing-masing  akan selalu sama pada hari-hari berikutnya. 
Sebenarnya ada satu hal yang menyebabkan kenapa setiap kegiatan dilakukan selalu sama disetiap harinya. Ada suatu fakta dan menjadi realita bahwa didalam menulis jurnal harian, biasanya dilakukan di akhir-akhir tahun sehingga banyak diantara kita lupa dengan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Mungkin ini fakta, itu yang pertama
(Namun bagi Bapak/Ibuk yang tidak setuju dengan pendapat saya silanhkan komentar di kolom yang telah disediakan dibawah,  mari sama-sama kita bangun chanel ini,,, hehehe...)
Kepala RUTAN Sawahlunto sedang melakukan pemeriksaan buku Jurnal Harian

Kedua, Dengan kemajuan teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan semakin kompleks. Sekarang untuk mengisi jurnal harian tidak perlu memakai komputer. Cukup dengan memakai HP Saja, kita bisa membuat Jurnal harian. Aplikasi SIMPEG NEW sudah terintegrasi dengan Android. ini jelas memberikan sebuah kemudahan bagi pegawai untuk mengisi jurnal harian maka dari itu tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda menulis jurnal harian.
Tetapi,,,  ada beberapa kemungkinan yang bisa jadi ada semacam kendala disitu. Misalnya saja masalah gangguan jaringan atau sinyal . terlebih lagi, UPT yang berada didaerah pedalaman atau letaknya  diwilayah perbukitan, perbatasan, bahkan di Sawahlunto sendiri  masih juga  ada berberapa kali  terjadi gangguan sinyal. 
Memang dengan cara tekhnologi canggih pun sangat penting untuk dilakukan. Akan tetapi kita tidak boleh melupakan cara-cara tradisional. secanggih apapun teknologi, namun bukti autentik/fisik juga diperlukan. ini yang dimaksud dengan efektifitas buku jurnal harian gagasan dari Bapak Subhan Malik. 
Buku yang menjadi bukti autentik kegiatan Para pegawai RUTAN Sawahlunto sekaligus merupakan buku pembantu dalam mengisi jurnal harian agar tidak lupa pada aplikasi SIMPEG. Disamping itu dengan mengisi buku jurnal harian, Beliau akan lebih mudah melakukan evaluasi kinerja pegawainya.
Disela-sela Rapat ataupun apel, Bapak Subhan Malik berjanji akan memberikan reward  kepada pegawai terbaik. ini adalah bentuk apresiasi bagi pegawai yang berprestasi, setiap bulanya akan ada foto pegawai yang terpampang yang menjadi pegawai terbaik "tambahnya. dan yang  indikator penilaian salah satunya adalah pengisian jurnal harian yang ditulis dalam sebuah buku. 
Disamping rekap kehadiran/absen, keterlambatan, perilaku, berpakaian, sopan santun namun buku Jurnal harian adalah indikator kedisiplinan yang menggambarkan tugas dan fungsi pegawai.  Pegawai baik itu banyak, Datang tepat waktu dan pulang sesuai waktunya itu sudah baik, namun  pegawai dengan kreatifitas dan inovasi yang tinggi itu yang dicari, kata Beliau.
Buku ini menjadi rekam jejak pelaksanaan tugas dalam jabatan masing-masing. tidak ada lagi cerita atau karangan yang dibuat dalam jurnal harian, saatnya tanamkan sikap revolusi mental melalui hal yang paling dasar yaitu kejujuran.


 



x

Komentar